terus berlatih dan belajar hal apapun yang bermanfaat bagi kita dan orang lain, semoga apa yang ada diblog saya ini bermanfaat

Rabu, 13 Juni 2012

perbedaan analisa berbasis objek dan yang terstruktur.

Post Test



Perancangan Berbasis Objek (Object-oriented Analysis and Design / OOAD)
Metode OOAD melakukan pendekatan terhadap masalah dari perspektif obyek, tidak pada perspektif fungsional seperti pada pemrograman terstruktur. Akhir-akhir ini penggunakan OOAD meningkat dibandingkan dengan pengunaan metode pengembangan software dengan metode tradisional. Sebagai metode baru dan sophisticated bahasa pemrograman berorientasi obyek diciptakan, hal tersebut untuk memenuhi peningkatan kebutuhan akan pendekatan berorientasi obyek pada aplikasi bisnis.
Metode pengembangan perangkat lunak berorientasi objek yang sudah dikenal, dan diantaranya adalah :
Object Oriented Analysis (OOA) dan Object Oriented Design (OOD) dari Peter Coad dan Edward Yourdon [1990].Object Modeling Technique (OMT) dan James Rumbaugh, Michael Blaha, William Premerlan, Frederick Eddy dan William Lorensen [1991].Object Oriented Software Engineering (OOSE) dan Ivar Jacobson [1992].Booch Method dan Grady Booch [1994].Sritrop dan Steve Cook dan John Daniels [1994].UML (Unified Modeling Language) dari James Rumbaugh. Grady Booch dan Ivar Jacobson [1997].Metodologi pengembangan sistem berorientasi objek mempunyai tiga karakteristik utama, yaitu:

1.      Encapsulation

 Encapsulation merupakan dasar untuk pembatasan ruang lingkup program terhadap data yang diproses.
 Data dan prosedur atau fungsi dikemas bersama-sama dalam suatu objek, sehingga prosedur atau fungsi lain dari luar tidak dapat mengaksesnya.
 Data terlindung dari prosedur atau objek lain, kecuali prosedur yang berada dalam objek itu sendiri.
2.      Inheritance

 Inheritance adalah teknik yang menyatakan bahwa anak dari objek akan mewarisi data/atribut dan metode dari induknya langsung. Atribut dan metode dari objek dari objek induk diturunkan kepada anak objek, demikian seterusnya.
Inheritance mempunyai arti bahwa atribut dan operasi yang dimiliki bersama di anatara kelas yang mempunyai hubungan secara hirarki.
 Inheritance menggambarkan generalisasi sebuah kelas.
3.     Polymorphism

 Polimorfisme yaitu konsep yang menyatakan bahwa sesuatu yang sama dapat mempunyai bentuk dan perilaku berbeda.
 Kemampuan objek-objek yang berbeda untuk melakukan metode yang pantas dalam merespon message yang sama.
 Seleksi dari metode yang sesuai bergantung pada kelas yang seharusnya menciptakan objek.
Kelebihan dan kekurangan dari metode perancangan ini adalah sebagai berikut :
Kelebihan
Dibandingkan dengan metode SSAD, OOAD lebih mudah digunakan dalam pembangunan sistem
Dibandingkan dengan SSAD, waktu pengembangan, level organisasi, ketangguhan,dan penggunaan kembali (reuse) kode program lebih tinggi dibandingkan dengan metode OOAD (Sommerville, 2000).
Tidak ada pemisahan antara fase desain dan analisis, sehingga meningkatkan komunikasi antara user dan developer dari awal hingga akhir pembangunan sistem.
Analis dan programmer tidak dibatasi dengan batasan implementasi sistem, jadi desain dapat diformliasikan yang dapat dikonfirmasi dengan berbagai lingkungan eksekusi.
Relasi obyek dengan entitas (thing) umumnya dapat di mapping dengan baik seperti kondisi pada dunia nyata dan keterkaitan dalam sistem. Hal ini memudahkan dalam mehami desain (Sommerville, 2000).
Memungkinkan adanya perubahan dan kepercayaan diri yang tinggi terhadap kebernaran software yang membantu untuk mengurangi resiko pada pembangunan sistem yang kompleks (Booch, 2007).
Encapsliation data dan method, memungkinkan penggunaan kembali pada proyek lain, hal ini akan memperingan proses desain, pemrograman dan reduksi harga.
OOAD memungkinkan adanya standarisasi obyek yang akan memudahkan memahami desain dan mengurangi resiko pelaksanaan proyek.
Dekomposisi obyek, memungkinkan seorang analis untuk memcah masalah menjadi pecahan-pecahan masalah dan bagian-bagian yang dimanage secara terpisah. Kode program dapat dikerjakan bersama-sama. Metode ini memungkinkan pembangunan software dengan cepat, sehingga dapat segera masuk ke pasaran dan kompetitif. Sistem yang dihasilkan sangat fleksibel dan mudah dalam memelihara.
Kekurangan

Pada awal desain OOAD, sistem mungkin akan sangat simple.
Pada OOAD lebih fockus pada coding dibandingkan dengan SSAD.
Pada OOAD tidak menekankan pada kinerja team seperti pada SSAD.
Pada OOAD tidak mudah untuk mendefinisikan class dan obyek yang dibutuhkan sistem.
Sering kali pemrogramam berorientasi obyek digunakan untuk melakukan anlisisis terhadap fungsional siste, sementara metode OOAD tidak berbasis pada fungsional sistem.
OOAD merupakan jenis manajemen proyek yang tergolong baru, yang berbeda dengan metode analisis dengan metode terstruktur. Konsekuensinya adalah, team developer butuh waktu yang lebih lama untuk berpindah ke OOAD, karena mereka sudah menggunakan SSAD dalam waktu yang lama ( Hantos, 2005).
Metodologi pengembangan sistem dengan OOAD menggunakan konsep reuse. Reuse merupakan salah satu keuntungan utama yang menjadi alasan digunakannya OOAD. Namun demikian, tanpa prosedur yang emplisit terhadap reuse, akan sangat sliit untuk menerapkan konsep ini pada skala besar (Hantos, 2005).

Berikut ini merupakan kelebihan dan kekurangan metode perancangan terstruktur :
Kelebihan
Milestone diperlihatkan dengan jelas yang memudahkan dalam manajemen proyek
SSAD merupakan pendekatan visual, ini membuat metode ini mudah dimengerti oleh pengguna atau programmer.
Penggunaan analisis grafis dan tool seperti DFD menjadikan SSAD menjadikan bagus untuk digunakan.
SSAD merupakan metode yang diketahui secara umum pada berbagai industry.
SSAD sudah diterapkan begitu lama sehingga metode ini sudah matang dan layak untuk digunakan.
SSAD memungkinkan untuk melakukan validasi antara berbagai kebutuhan
SSAD relatif simpel dan mudah dimengerti.
Kekurangan

SSAD berorientasi utama pada proses, sehingga mengabaikan kebutuhan non-fungsional.
Sedikit sekali manajemen langsung terkait dengan SSAD
Prinsip dasar SSAD merupakan pengembangan non-iterative (waterfall), akan tetapi kebutuhan akan berubah pada setiap proses.
Interaksi antara analisis atau pengguna tidak komprehensif, karena sistem telah didefinisikan dari awal, sehingga tidak adaptif terhadap perubahan (kebutuhan-kebutuhan baru).
Selain dengan menggunakan desain logic dan DFD, tidak cukup tool yang digunakan untuk mengkomunikasikan dengan pengguna, sehingga sangat sulit bagi pengguna untuk melakukan evaluasi.
Pada SAAD sulit sekali untuk memutuskan ketika ingin menghentikan dekomposisi dan mliai membuat sistem.
SSAD tidak selalu memenuhi kebutuhan pengguna.
SSAD tidak dapat memenuhi kebutuhan terkait bahasa pemrograman berorientasi obyek, karena metode ini memang didesain untuk mendukung bahasa pemrograman terstruktur, tidak berorientasi pada obyek (Jadalowen, 2002).

Kesimpulan
jadi, sangat jelas sekal bahwa pemrograman berorientasi objek sangat cocok sekali digunakan dalam kasus pembuatan software yang rumit dan kompleks karena memberikan berbagai kemudahan kepada pemrogram seperti yang telah disebutkan diatas.permodelan yang mana yang lebh bagus? itu tergantung dari kebutuhan dan dari sudut pandang mana anda melihatnya. Yang perlu anda ingat adalah tujuan dari pemodelan itu sendiri, yang mana agar pada akhir proyek sistem dapat diperoleh sistem informasi yang memenuhi kebutuhan pemakai, tepat waktu dan sesuai anggaran, serta mudah digunakan, dimengerti dan dipelihara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar