Jumat, 28 Oktober 2011
Diksi dan Kalimat Efektif
Penjelasan DIksi (pilihan kata)
Dari pengetahuan yang saya cari , Apa itu Diksi? , dalam arti aslinya dan pertama, merujuk pada pemilihan kata dan gaya ekspresi oleh penulis atau pembicara. Diksi dapat diartikan sebagai pilihan kata, gaya bahasa, ungkapan-ungkapan pengarang untuk mengungkapkan sebuah cerita.
Sumber (wikipedia.org/wiki/Diksi)
Terkadang kita lupa dengan cerita yang kita buat tidak melalui syarat diksi , Agar menghasilkan cerita yang menarik, diksi atau pemilihan kata harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
1. Ketepatan dalam pemilihan kata dalam menyampaikan gagasan.
2. Pengarang harus memiliki kemampuan dalam membedakan secara tepat nuansa-nuansa makna, sesuai dengan gagasan yang ingin disampaikan dan kemampuan menemukan bentuk yang sesuai dengan situasi dan nilai rasa pembaca.
3. Menguasai berbagai macam kosakata dan mempu memanfaatkan kata-kata tersebut menjadi kalimat yang jelas, efektif, dan efisien.
Contoh paragraf:
1. Hari ini Aku pergi ke pantai bersama dengan teman-temanku. Udara di sana sangat sejuk. Kami bermain bola air sampai tak terasa hari sudah sore. Kamipun pulang tak lama kemudian.
2. Liburan kali ini Aku dan teman-temanku berencana untuk pergi ke pantai. Kami sangat senang ketika hari itu tiba. Begitu sampai disana kami sudah disambut oleh semilir angin yang tak heti-hentinya bertiup. Ombak yang berkejar-kejaran juga seolah tak mau kalah untuk menyambut kedatangan kami. Kami menghabiskan waktu sepanjang hari di sana. Kami pulang dengan hati senang.
Kedua paragraph diatas memiliki makna yang sama, tetapi dalam pemilihan kata atau diksi, paragraph kedua lebih menarik bagi pembaca karena enak dibaca dan tidak membosankan.
Dalam Diksi ini juga harus punya kalimat yang Efektif ,disini saya menjelasana tetanga Kalimat Efektif , dan batasannya .
Jenis-Jenis Pilihan Kata atau Diksi
1. Berdasarkan makna
a. Makna Denotatif
Makna denotasi menyatakan arti yang sebenarnya dari sebuah kata. Makna denotasi berhubungan dengan bahasa ilmiah. Makna denotasi dapat dibedakan atas dua macam relasi, pertama, relasi antara sebuah kata dengan barang individual yang diwakilinya, dan kedua relasi antara sebuah kata dan ciri-ciri atau perwatakan tertentu dari barang yang diwakilinya.
Contoh: Bunga melati
b. Makna Konotatif
Makna konotatif adalah suatu jenis kata yang memiliki arti bukan sebenarnya dari sebuah kata.
Contoh: Bunga Bank
2. Berdasarkan leksikal
a. Sinonimi
Sinonimi adalah kata-kata yang memiliki makna yang sama.
Contoh:
• sayang bersinonim kasih
b. Antonimi
Antonimi adalah dua buah kata yang maknanya “dianggap” berlawanan.
Contoh:
• Bagus berantonim dengan jelek.
c. Homonimi adalah dua buah kata atau lebih yang sama bentuknya tetapi maknanya berlainan.
Contoh :
• Ibu mengukur kelapa terlebih dahulu sebelum mengupas pisang itu.
Referensi
(http://zikriimam.wordpress.com)
KALIMAT efektif
Pengertian Kalimat Efektif
Kalimat efektif adalah kalimat yang mengungkapkan pikiran atau gagasan yang disampaikan sehingga dapat dipahami dan dimengerti oleh orang lain.
Kalimat efektif syarat-syarat sebagai berikut:
1.secara tepat mewakili pikiran pembicara atau penulisnya.
2.mengemukakan pemahaman yang sama tepatnya antara pikiran pendengar atau pembaca dengan yang dipikirkan pembaca atau penulisnya.
Batasan Kalimat Efektif
Menurut Gorys Keraf, kalimat efektif adalah kalimat yang :
- Secara tepat dapat mewakili gagasan atau perasaan pembicara atau penulis
- Sanggup menimbulkan gagasan yang sama tepatnya dalam pikiran pendengar atau pembaca seperti yang dipikirkan oleh pembicara/penulisan
Ciri-ciri Kalimat Efektif
- a. Mengandung kesatuan gagasan:
- (Dalam keputusan itu terkandung kebijaksanaan yang menguntungkan umum.)
- b. Memiliki koherensi yang baik dan kompak
- (Atas perhatian Saudara, saya ucapkan terima kasih)
- c. Komunikasi berharkat (komunikasi yang berkekuatan, bertenaga)
- (Sate, Ayah suka; bakso, tidak.)
- d. Memperhatikan paralelisme
- (Secara tegas dan konsekuen pemerintah menindak para pelaku penyelundupan karena mereka menjatuhkan industri dalam negeri, merusak apartaur pemerintah, dan merongrong kewibawaan pemerintah)
Referensi sumber (repository.binus.ac.id/content/G0802/G080281111.ppt)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar