Sikap yang negatif terhadap sesuatu, disebut prasangka. Walaupun dapat kita garis bawahi bahwa prasangka dapat juga dalam dalam pengertian positf. Tulisan ini lebih banyak membicarakan prasangka dalam dalam pengertian negative, kenapa prasangka itu nimbul karena orang tersebut ingin tahu kejadian sebenarnya tapi dirinya tidak bisa mengendalikan prasangka positifnya malah timbul prasangka negatifnya. Disini manusia lebih banyak dalam megendalikan emosinya jadi berprasangka egatif itu muncul dengan sendirinya yang merasa benar padahal dalam kejadiannya tidak sama apa yang dipikirkannya.banyak factor kehidupan sehari-hari jika ini terulang maka soisalisasi terhadap manusia bisa hancur dan bisa saja adanya saling perselisian antar manusia satu dengan yang lain karena tibulnya presangka negative. Tetapi fakta-fakta dalam kehidupan sehari-hari menunjukkan bahwa mereka yang tergolong dalam jajaran kaum cendekiawan.prasangka bersumber dari suatu sikap. Diskriminasi menunjuk kepada suatu tindakan. Dalam pergaulan sehari-hari sikap berprasangka dan diskriminasi seolah-olah menyatu, tidak dapat dipisahkan. Sikap berprasangka jelas tidak adil, sebab sikap yang diambil hanya berdasarkan pada pengalaman atau apa yang didengar. Lebih-lebih lagi bila sikap berprasangka itu muncul dari jalan fikiran sepintas, untuk kemudian disimpulkan dan dibuat pukul rata sebagai sifat dari seluruh anggota kelompok sosial tertentu. Apabila muncul suatu sikap berprasangka dan diskriminatif terhadap kelompok sosial lain, atau terhadap suatu suku bangsa, kelompok etnis tertentu, bisa jadi akan menimbulkan pertentangan-pertentangan sosial yang lebih luas
Jadi janganlah berprilaku prasangka buruk/negative terhadap orang lain karena tidak ada gunanya.
Mohon maaf jika ada kesalahan,